Bab
I
Furriend
Forever
Wow!
Ternyata persahabatan itu bukan hanya sebentuk hubungan antara human being lho.
Persahabatan juga bisa terjalin antara manusia dengan berbagai satwa. Ada
beberapa dari kita, bahkan banyak yang menjalankan sebuah relation ship dengan
kuda, anjing, kucing,dan kelinci. Itu baru satwa jinak. Ada pula yang
bersahabat dengan hewan buas dan tak lazim dipelihara,seperti singa, harimau, atau
pun ular.
Bagaimana
mungkin?
Apa
sih yang nggak mungkin di dunia ini? Yang ghoib aja ada ‘kan? Tentunya ada
kiat-kiat yang harus kita lakukan supaya persahabatan dengan satwa-satwa itu
bisa terjalin. Apa sajakah? Yuk, kita ngobrol di bagian satu dari buku ini,
khusus untuk yang mau bersahabat dengan satwa lucu imut dan menggemaskan ini.
Siapa? Miau, meong, maaau… begitulah kalau dia bersuara. Betul sekali. Sahabat
kita kali ini adalah, KUCING.
Sama
halnya dengan manusia, untuk menjadi sahabat yang baik kita perlu mengenal
betul siapa dan bagaimana dia, supaya nanti jangan ada dusta di antara kita,
hehe…
Apa
saja sih,ya… yang perlu kita kenal dari sahabat kita satu ini? Pertama kita
akan mengenal karakternya. Secara umum kucing itu memiliki karakter sebagai
binatang teritori. Mereka memiliki pembagian wilayah kekuasaan. Karakter ini
dimiliki pejantan, yang betina juga lho, tapi bagi kucing jantan lebih dominan.
Kucing
juga menyukai kehangatan, dalam arti sebenarnya seperti menyukai tempat-tempat
yang menurutnya hangat dan nyaman. Jadi jangan kesal ketika suatu saat kamu
sedang asyik nulis di depan laptop, kucingmu tiba-tiba datang dan tidur di atas
keyboard. Atau sewaktu kamu membuka lemari pakaian, mendapati sahabatmu sedang
pulas tertidur nyenyak di atas tumpukan pakaian, meski kamu sudah siapkan kasur
kucing yang empuk dan mahal harganya.
Si
Felix domestica ini pun merupakan satwa yang doyan menggaruk, utamanya
bertujuan untuk mengasah kuku. Untuk keselamatan dan keutuhan interior rumah
kamu, maka kudu siapin papan garukan buat mereka. Kalau di rumahku, sofa sudah
pada sobek kebaret, ikhlas saja haha…
Karakter kucing juga dipengaruhi dari
jenisnya. Sama seperti manusia. Rasnya ada bermacam macam. Secara umum kita
sering menyebut kucing ras dan domestik alias kampung. Padahal domestik itu
merupakan kategori dari ras, lho. Hati hati, nanti kamu dibilang rasis sama
kucing kucing itu hahaha…
Mpus Siam
Siam, atau Siamese berasal dari Thailand. Karakternya nyenengin untuk dijadikan sahabat berbulu kamu. Kucing ini terkenal komunikativ, begitu melihat human furriendnya dia bakal mengeong-ngeong, seakan ingin menyampaikan sesuatu.
Siamese memiliki warna khas, yakni warna hitam pada bagian kaki, leher,
telinga, dan wajahnya. Berbulu cepak, tapi leher dan kakinya panjang. Kesannya
jadi kayak yang kurus gitu, ya? Coba dibayangin…
Si Persia.
Jenis
ini paling menarik perhatian sejauh pengalaman penulis, karena selain harganya
paling murah diantara ras luar yang lain, juga karena rambut indahnya, apalagi
yang rambut putih. Bawaannya pengen peluk-peluk dan ngelus-elus, karena
kesannya tuh lembut gitu rambutnya. Padahal Si Persia ini type yang nggak betah
dipegang manusia dalam jangka waktu lama. Kalau mau betah bareng-bareng Persia
( jenis ini punya sifat penyendiri, pen.) kudu sambil elus-elus atau disisir.
Dia akan merasa nyaman bersamamu.
Si
Persia ini juga punya sifat pemalas. Kerjaannya hanya syare jeung hardolin : tidur, makan, pup, dan main. So, kalau mau
dia aktiv… berikan sahabatmu satu ini sebuah bola kecil, atau gulungan benang,
tapi hati-hati ketika memberinya gulungan benang. Takutnya akan kemakan. Bisa, ‘gitu?
Bisa, makanya harus dalam pengawasan. Sekalian main bareng, kucingnya main
benang, kamunya mainan kucing ;)
The Himalayan
Sahabat
bulu kita satu ini mudah dikenali dari warna rambutnya. Berwarna gelap pada
sekitar hidung, telinga, ekor, dan kakinya memberi kesan seolah ia memakai
sepatu J
Warna rambutnya seperti kucing Siam, tetapi rambutnya gondrong seperti Si
Persia. Jadi bisa dibilang Himalayan ini perpaduan antara Siam dan Persia.
Jangan coba-coba nyari di peta, ya… sekadar buat nyari tahu jarak Thailand ke
Persia, haha…
Himalayan
dikenal sebagai kucing yang komunikativ. Suka mengajak sahabat homannya ngobrol
dan selalu pengen dekat-dekat. Sama halnya dengan Siamese, Himalayan juga
sangat setia pada sahabat manusianya.
Domestik
Iya,
kucing domestik alias kucing kampung ini jangan dianggap remeh. Menurutku sih,
dia paling oke untuk dijadikan sahabat berbulu. Selain karena daya tahan tubuhnya
tangguh terhadap penyakit, perawatannya juga lebih mudah. Kucing ini mudah ditemui
di mana saja, terutama di pasar-pasar. Gratis nggak perlu beli kalau mau merawatnya.
Jangan tertipu ras kampungnya, lalu membayangkan kucing jelek. Kucing kampung nggak
kalah cakep kalau diurus dengan baik.
Nha,
bagaimana? Sudah ada sedikit gambaran untuk menentukan pilihan? Itu tadi baru mengenal
karakter mereka dari jenisnya saja. Selanjutnya kita akan membangun kedekatan dengan
sahabat-sahabat berbulu ini dengan mengenali bahasa tubuh mereka. Supaya kita tahu
apa yang dimau sahabat kita itu. Lanjut lagi ya obrolannya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar